BAHAGIA ITU SEDERHANA




Mendengar isteri cerewet di rumah"bagi yg dah
berisrti ",
berarti aku masih punya keluarga.
Mendengar suami masih mendengkur di sebelahku
berarti aku masih punya suami.
Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan tegas
berarti aku masih
punya ibu dan ayah.
Merasa letih dan jemu menasihati anak yang nakal,
berarti aku masih punya anak yg mewarnai hidupku

Merasa letih setiap malam selepas
penat bekerja, itu berarti aku mampu bekerja keras.

Membersihkan piring dan gelas kotor setelah
menerima tamu di rumah, itu berarti aku punya
teman.

Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku makan
cukup.

Mencuci dan menyetrika timbunan baju, itu berarti
akumemiliki pakaian.

Membersihkan halaman rumah, mengepel lantai, itu
berarti aku memiliki tempat tinggal.

Mendapatkan banyak tugas pekerjaan itu berarti aku
dipercayai dapat melakukannya.

Mendengar bunyi klakson itu berarti aku masih bisa
mendengar.

Mendengar kicau burung di pagi hari, itu berarti aku
masih hidup.

Akhirnya banyak hal yang dapat kita syukuri setiap
hari.

Aku juga bersyukur mendapatkan pesan ini, kerana
secara tidak sadar aku masih memiliki teman yang
peduli padaku.

Seseorang yang peduli tentang aku telah
mengirimkannya kepadaku.

Dan karena aku peduli tentangmu maka aku
mengirimkannya juga
kepadamu.

Berhenti mengeluh dan bersyukurlah. Bersyukur
dalam setiap keadaan
meski tak ada alasan untuk bersyukur sekalipun.

itulah KEBAHAGAIAN.........namun kadangkala kita
lupa tuk menyadarinya,............. semua apa yang
kita miliki adalah kebahagian.
Ayo kita sama2 mencoba utk bersyukur
walau keadaan tak spt apa yg kita harapkan sbb ada
hikmah dibaliknya...


(Copas FP Dr.Raehan Bahrean)

Belajar soal Rezeki dari Kakek Penjual Rujak



HARI ini hujan mulai jam 9 pagi, seorang tukang rujak numpang berteduh di teras ruko.

Beliau saya pinjamkan tempat duduk dari dalam toko. Masih penuh gerobaknya dengan buah-buah tertata rapi.

Kulihat dari dalam toko beliau membuka buku kecil. Rupanya sebuah alquran. Beliau begitu tekun dengan Al-Qurannya.

Sampai jam setengah 11 hujan tak kunjung berhenti.

Saya mulai risau karena sepi pembeli.

Saya keluar sekadar memberikan air minum kemasan dan beberapa butir kurma.

Tidak ada sedikitpun raut gelisah terlihat di wajahnya.

“Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pak… ” Kataku sambil menatap gerobaknya. “Masih banyak banget.”

Beliau tersenyum, “Iya bu.. Mudah-mudahan ada rejekinya.. .” jawabnya.

“Aamiin,” kataku.

“Kalau gak abis gimana, Pak?” tanyaku penuh iba…

“Ya.. Kalau gak abis ya risiko, Bu… Kalau yang gak bisa sampai besok kayak semangka, melon yang udah kebuka ya kasih ke tetangga juga seneng daripada kebuang. Kalau kayak bengkoang, jambu, mangga yang masih bagus bisa disimpan. Mudah-mudahan aja dapet nilai sedekah,” katanya tersenyum.

“Kalau hujan terus sampai sore gimana, Pak?” tanyaku lagi.

“Ya Alhamdulillah bu… Berarti rejeki saya hari ini diizinkan banyak berdoa dan meminta sesuatu sama Allah. Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdoa bu…” Katanya sambil tersenyum. “Dikasih kesempatan berdoa juga kan rejeki, Bu…”
“Terus kalau gak dapet uang gimana, Pak?” tanyaku lagi.

“Berarti rejeki saya bersabar, Bu… Allah yang ngatur rejeki, Bu… Saya bergantung sama Allah.. Apa aja bentuk rejeki yang Allah kasih ya saya syukuri aja. Tapi Alhamdulillah, bertahun tahun saya jualan rujak belum pernah sampai kelaparan.

“Pernah gak dapat uang sama sekali, tau tau tetangga ngirimin makanan. Kita hidup cari apa Bu, yang penting bisa makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha,” katanya lagi sambil memasukan Alqurannya ke kotak di gerobak.

“Mumpung hujannya rintik, Bu… Saya bisa jalan .. Makasih yaa ,Bu…” katanya sambil menutup badannya dengan plastik dan membuka payung yang menempel di grobaknya.

Saya terpana… Betapa malunya saya, dipenuhi rasa gelisah ketika hujan datang, begitu khawatirnya rejeki materi tak didapat sampai mengabaikan nikmat yang ada di depan mata.

Tiba-tiba hati yang tadinya gundah menjadi ceria, mumpung masih hujan … Masih ada kesempatan dapat berdoa di waktu mustajab.

@Via kajianislam

BERKAH




Berkah adalah kata yang diinginkan oleh hampir semua hamba yang beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan kebaikan dalam hidup.

Berkah bukanlah cukup dan mencukupi saja, tapi berkah ialah bertambahnya ketaatanmu kpda Alloh dg segala keadaan yg ada, baik berlimpah atau sebaliknya itulah berkah, "albarokatu tuziidukum fi thoah" Berkah Menambah Taatmu Kepada Alloh

Hidup yg berkah bukan hnya sehat, tapi kadang sakit itu justru berkah sebagaimana nabi ayyub, sakitnya menambah taatnya kepada Alloh, dan berkah itu tdak sellu panjang umur, ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya musab bin umair

Tanah yg berkah itu bukan krena panorama indahnya tapi tanah yg berkah kadang tandus seperti makkah tapi keutamaanya dihadapan Alloh tdak ada yg menandingi.

Makanan berkah itu bukan yg komposisi gizi lengkap tapi makanan itu mampu mndorong pemakanya mnjadi lebih taat setelah makan

Dan ilmu yg berkah itu bukan yg banyak riwayat dan catatan kakinya,tapi yg berkah ialah yang mmpu menjadikan seorang meneteskan keringat dan darahnya beramal dan berjuang untk agama Alloh

Penghasilan berkah juga bukan gaji yg ia terima banyak dan bertambah, tapi sejauh mana dia bisa jadi jalan rezqi bagi yg lainya dan semakin banyak orang yg terbantu dngan penghasilan
kita.
Anak-anak yg berkah bukanlah ketika mereka lucu dan imut, tapi anak yang berkah ialah yg senantiasa taat kepada Rab-Nya dan kelak diantara mereka ada yg lebih soleh dan tidak henti2nya mendoakan kita.

Semoga segala Aktifitas Hari ini Barokah

Barokallaahu fiikum

@Abuaswad

Pesan si Penjual Pulpen kepada siFaqir


BERAPA keuntungan yang Bapak hasilkan dari jualan pulpen ini, Pak?” tanya si Faqir.

Dengan senyum dari bibirnya yang kering dia balik bertanya, “Berapa ayat al-qur’an dan hadist rasul-Nya yang kau hafal serta apa hasil yang kau dapatkan, Nak?”

Tiba-tiba si Faqir tertunduk dan terdiam.
Si penjual pulpen mengangkat kepalanya
serempak dengan si Faqir, empat mata
bertemu dan pembicaraan berubah menjadi
lebih serius.

“Bapak kenapa harus bekerja keras seperti ini?
Berada di bawah terik yang panas dan di
pinggir jalan yang banyak debu, apakah tidak ada pekerjaan lain yang bisa Bapak lakukan agar dahaga tidak terlalu kuat mengikat leher Bapak?”

Senyum si penjual pulpen terlihat lagi seraya menyampaikan pesan. Pesan yang sangat amat “PENTING” sekali.

“Nak, tahukah kamu bahwa sesungguhnya
Allah adalah ‘SUTRADARA TERBAIK’ dalam
kehidupan ini? Tidakkah kamu sadari
pertemuan kita ini salah satu alur dari cerita yang Dia atur? Aku sangat bahagia nak, sama sekali tidak ada kesedihan yang menyelimuti hari-hariku, bersyukur dengan apa yang ada padaku, gembira dalam pekerjaanku, aku selalu memulai hari dengan nama Allah, lihatlah aku duduk tanpa sandaran, aku menyandarkan segala urusanku kepada nama yang ku ucapkan setiap memulai hari-hariku.”

“Saya juga heran kenapa bapak selalu senyum,” tutur si Faqir.

“Lihatlah sekelilingmu, Nak, berapa banyak
manusia yang memiliki wajah tapi enggan
untuk mengikuti ajakan Rasul, padahal hanya sebuah senyuman. 

Senyum memperkaya kebahagiaan tanpa mengurangi sedikitpun apa yang kita miliki, Nak.”

Karena ekstrimnya panas di siang itu, baju si Faqir mulai basah dengan dahi mengerut.
Si Faqir mengulangi pertanyaan yang sama
seperti diawal pertemuannya.

“Kenapa harus berjualan pulpen, Pak?”

“Saya tidak bisa mengajar nak, saya tidak
kuliah, tidak bisa mempengaruhi orang dengan gaya seperti ini. Karena saya sadar
kekuarangan itu, saya punya inisiatif seperti ini, biarlah pulpen-pulpen ini menjadi alat untuk para pecinta ilmu, saya berharap pulpen ini bisa meluaskan ayat-ayat Allah dan pesan-pesan Rasul-Nya.”

“Saya beli pulpennya, Pak”, sahut si Faqir.
“Ambillah, Nak,” sahutnya dan kembali bicara. “Sederhana saja nak,

JIKA KAMU TIDAK BISA
MENJADI BUAH SEPERTI YANG BANYAK
ORANG SUKAI, MAKA JADILAH AKAR YANG
SELALU MENCARI AIR DAN MENCAKAR
TANAH AGAR BUAH YANG ORANG INGINKAN
SELALU ADA DAN BISA DINIKMATI.”


Naila Menyapa Rembulan



Jendela kecil itu terbuka memaksa angin untuk menyeru ruang sempit yang kini terasa hampa, dalam sudut ruang itu si maniz memandang langit dengan yang dihuni ribuan bintang dan Rembulan yang telah menampakan cahnyanya.Deru tangiz membendung dalam lara, hati yang tertahan kini telah terurai dalam air mata.

"Apa kabar rembulan? kini kau menjadi saksi riduku, kepada bidadari hati yang kini telah pergi, Apa ini hanya mimpi?" 

hamparan dedaunan pun berjatuhan seriring tanya yang selalu terucap. 

"Kapan kita kan jumpa, kapan kita kan bertemu".

Semua cerita itu kini hanya tinggal kenangan~Rembulan sampaikan slam ku kepdanya bidadari hidupku yang selalu memberi tawa kala tangis, yang selalu memberi kehangatan kala ku dilanda duka.

Ibu walau ragamu kini telah pergi namun cintamu selalu mengiringi setiap nafas hidupku.

 Ya Allah kutitipkan dia kepada_MU dari Naila yang selalu mencintainya.

By. Vian



Mukena setiap hari



Percakapan seorang ayah dengan putrinya yang baru saja lulus SMA.

Dalam sebuah perjalanan dari jakarta menuju
Bandung.
* Putri  : "yah, ririn temanku itu aneh deh, masa sekarang pakaiannya lebar-lebar gitu. Ikut-
              ikutan orang Arab kali dia. Padahal kita kan bukan di Arab, biasa aja kali  jadi muslimah. 
              Istri ustadz aja nggak gitu-gitu amat".
- Ayah  : " nanti ayah jawab, tapi sekarang kita Sholat dulu"

Mereka turun dari mobil dan berjalan ke arahmesjid.
Ayah sudah terlebih dahulu Kembali ke mobil, baru 10 menit kemudian putri menyusul kembali ke mobil.
Merekapun melanjutkan perjalanan.

- Ayah  : "kenapa lama put?"
* Putri  : " antri mukena yah, aku lupa bawa mukena"
- Ayah  : "kamu kan sudah menutup aurat dengan bajumu itu"
* Putri  : "ya ga sah yah, kalau ga pake mukena"
- Ayah  : " tidak sah kenapa?"
* Putri  : " kan Sholat harus tertutup semua aurat, kecuali wajah dan telapak tangan".
- Ayah  : "menutup aurat wajib hanya saat Sholat atau wajib untuk semua muslimah?"
* Putri  : "wajib untuk semua muslimah yah"
- Ayah  : "berarti sebenarnya kamu sudah tahu apa batasan aurat, kamu sudah tahu menutup aurat
              itu wajib, dan kamupun tahu pakaianmu tidak bisa dipakai Sholat karena belum memenuhi
              kriteria syar'i".
* Putri  : " iya..."
- Ayah  : " berarti Ririn yang kamu ceritakan itu sudah tahu dan sudah melaksanakan apa yang
                menjadi kewajibannya. Kamu tahu tidak put, mukena itu sesuatu yang unik karena -
                hanya ada di negara kita dan beberapa negara tetangga.
               Sedangkan di Timur tengah sana, mereka tidak kenal mukena. Mereka memakai pakaian- 
               longgar semacam abaya. Sesuai dengan perintah Allah bahwa muslimah wajib menjulurkan 
               jilbabnya keseluruh tubuh. 
               Aurat tertutup dengan kain yang lebar dan tebal, karena kalau kamu pakai celana panjang,
               baju tangan panjang dan kerudung lilit, itu masih membentuk tubuh. Kamu tidak bisa mengelak ini                      karena kamupun pasti tidak berani Sholat dengan pakaian itu kan". 

Melihat Putri yang masih diam mendengarkan
ayah, ayah melanjutkan lagi obrolannya.

-Ayah  : "kami dengar, kami taat. Meskipun kamu merasa menutup aurat adalah hal yang berat,
           kamu sudah tahu itu wajib. Jika kamu takut meninggalkan kewajiban kita untuk Sholat 5 waktu.
           Apakah kamu tidak takut melalaikan kewajiban 
menutup aurat untuk semua muslimah?"

Putri diam tak menjawab, ayah tersenyum dan berdoa dalam hatinya.
Semoga ia dikarunia Putri yang taat pada Allah.
Semakin bertambah ilmunya, semakin soleha putrinya.


* Putri  : " baik yah, mulai besok Putri ga usah bawa mukena deh. 
                Putri langsung pake aja tiap hari. Kami dengar, kami taat".

Ayah tersenyum haru memandang putrinya yang semakin dewasa dan sholeha.

#ighargeitiqomah

Cantik untuk siapa?



Aku tahu kamu cantik, karena aku seorang lelaki. Dan aku tahu kamu menarik, karena kita seusia yang sama. You can make yourself available to anybody, cause every living person know you're a prize.

Tapi sering aku bertanya, untuk apa kau gunakan kecantikanmu itu? Karena sering aku melihat kamu mengupload foto cantikmu. Biar dibilang cantik?
Ingatlah kamu, seorang wanita yang dimuliakan oleh Allah. Bahkan kami para lelaki ditugaskan untuk selalu memuliakanmu, dengan balutan ilmu Islam yang menerangkan kedudukanmu wahai wanita.
Kamu adalah calon seorang ibu, surga akan ada ditelapak kakimu. Saat menjadi istri? Masha Allah, setengah agama dari suamimu ada ditanganmu. Bahkan kami para lelaki ditugaskan untuk menikahi wanita yang baik agamanya, agar kami selamat dunia akhirat.

Lalu bagaimana bisa kami para lelaki menjalankan amanah ini jika kamu terus seperti ini? Aku mohon, bantu kami para lelaki untuk bisa memuliakanmu.